Pementasan atau
pertunjukan seni budaya yang berupa cerita harus disampaikan oleh para seniman
dan pemain (panjak) dengan jelas, sehingga nilai-nilai dapat dihasilkan oleh
masyarakat. Proses tranformasi yang dihasilkan, berupa makna-makna sosial yang
ditafsirkan menjadi nilai-nilai sosial dari pementasan atau pertunjukan seni budaya Topeng Blantek.
Proses transfer nilai dari pementasan atau
pertunjukan seni budaya Topeng Blantek juga merupakan suatu perpindahan
nilai-nilai yang bersifat positif dari seni budaya untuk masyarakat. Proses
perpindahan nilai dari seni budaya kepada masyarakat melalui pementasan atau
pertunjukan. Nilai-nilai diperoleh dari sebuah cerita yang ditampilkan. “Kita
lihat pada adegan silat. Kalau orang Betawi ahli silat, dia menunjukkan bahwa
dia seorang jawara dan yang kuat. Namun, mungkin orang beda yang melihatnya,
dia bisa silat untuk mempertahankan diri dan menolong orang. Nah, itu
berubahkan maknanya. Masyarakat yang menonton pementasan atau pertunjukan juga
berbeda nanti menilainya.” (Wawancara, Abdurrachiem, Litbang,
Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, 24 Januari 2012). Interaksi sosial
membangun sebuah hubungan yang terjadi antara para seniman Topeng Blantek
dengan masyarakat. Interaksi sosial tersebut berupa sebuah pementasan atau
pertunjukan yang disaksikan oleh masyarakat. (sal/ziz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar