Senin, 19 Mei 2014

Silat Pada Topeng Blantek

Pementasan atau pertunjukan seni budaya yang berupa cerita harus disampaikan oleh para seniman dan pemain (panjak) dengan jelas, sehingga nilai-nilai dapat dihasilkan oleh masyarakat. Proses tranformasi yang dihasilkan, berupa makna-makna sosial yang ditafsirkan menjadi nilai-nilai sosial dari pementasan atau  pertunjukan seni budaya Topeng Blantek. Proses transfer nilai dari pementasan atau  pertunjukan seni budaya Topeng Blantek juga merupakan suatu perpindahan nilai-nilai yang bersifat positif dari seni budaya untuk masyarakat. Proses perpindahan nilai dari seni budaya kepada masyarakat melalui pementasan atau pertunjukan. Nilai-nilai diperoleh dari sebuah cerita yang ditampilkan. “Kita lihat pada adegan silat. Kalau orang Betawi ahli silat, dia menunjukkan bahwa dia seorang jawara dan yang kuat. Namun, mungkin orang beda yang melihatnya, dia bisa silat untuk mempertahankan diri dan menolong orang. Nah, itu berubahkan maknanya. Masyarakat yang menonton pementasan atau pertunjukan juga berbeda nanti menilainya.” (Wawancara, Abdurrachiem, Litbang, Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, 24 Januari 2012). Interaksi sosial membangun sebuah hubungan yang terjadi antara para seniman Topeng Blantek dengan masyarakat. Interaksi sosial tersebut berupa sebuah pementasan atau pertunjukan yang disaksikan oleh masyarakat. (sal/ziz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar