Rabu, 07 Mei 2014

Penggarapan Pada Topeng Blantek

Pada mulanya plot pada penggarapan cerita Topeng Blantek digarap secara lisan. Plot ini bermula dan plot lisan atau hanya menjelaskan konsep dari mulut-kemulut. Kemudian sering berkembangnya zaman, ada beberapa teater rakyat yang sudah menggunakan plot tertulis. Tetapi para seniman  tradisional tidak mau mengenal naskah yang sudah tertulis dan ada dialognya. Apabila pemain diberikan naskah, maka naskah tersebut kurang efektif, bahkan hanya dilihat dan dipegang saja, naskah tersebut tidak akan dihapal dan dibaca. Sebab jika terpaku dengan naskah tertulis, hal itu hanya membuat para pemain merasa dibatasi kreatifitasnya dan terkekang dalam berimprovisasi. Di dalam plot tersebut terdapat adegan atau bagian-bagian cerita yang didalangi langsung oleh tokoh Jantuk. Bisa dikatakan, tokoh Jantuk yang memegang plot atau alur cerita seperti layaknya sutradara. Peran tokoh Jantuk sebagai pemimpin sebuah cerita adalah apabila ada pemain yang keluar plot, maka tokoh Jantuk lah yang mengingatkan para pemain untuk kembali ke dalam plot atau alur cerita tersebut dengan mengingatkan seorang pemain untuk melanjutkan cerita. Biasanya saat Jantuk bermain ada kalanya dia berimprovisasi dan plot untuk memanjangkan durasi atau untuk mencari lawakan, lelucon, dan menaikkan emosi sebuah cerita.  (aj/ziz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar