Selasa, 13 Mei 2014

Penafsiran Tokoh Jantuk dalam Topeng Blantek



Penafsiran atau kecendekiaan tersebut diidentifikasikan sesuai tokoh Jantuk dalam Topeng Blantek seperti berikut : Historis atau cerita tokoh Jantuk sendiri adalah cerita rakyat Betawi tentang kehidupan rumah tangga. Jantuk adalah nama seorang anak dan sepasang suami istri, tapi karena nama Jantuk terkenal di lingkungan masyarakat, bapak dan ibunya juga dipanggil Jantuk. Namun yang memainkan tokoh Jantuk sebenarnya adalah Bapak Jantuk. Sehingga nama Jantuk dikenal sebagai tokoh putra Betawi. Fisiologis, tokoh Jantuk merupakan julukan putra Betawi yang memiliki jidat jenong, hidung pesek dan bundar seperti Gareng dalam tokoh Wayang, tinggi pada umumnya orang dewasa, memakai celana pangsi bewarna hitam, menggunakan sarung yang diselendangi pada pundaknya, menggunakan senjata golok untuk bertani, dan suka menari. Sosiologis, Bapak Jantuk adalah seorang petani, tidak berpendidikan, tinggal di daerah lingkungan Betawi pinggir. Bapak Jantuk juga sangat dikenal oleh lingkungannya, dengan lingkungannya Bapak Jantuk hidup rukun. Namun, terkadang Bapak Jantuk suka menyindir dan menyela orang-orang sekitarnya. Sindiran dan celaan itu sebenarnya sebagai nasehat pada lingkungannya, tidak hanya sindirian dan celaan, tetapi Bapak Jantuk juga memiliki kebiasaan bercanda, dan candaannya itu bersifat menghibur. Psikologis, karakter tokoh Jantuk, memiliki sifat : pemarah, pemaaf dan pecanda, bahkan candanya agak kasar. Meskipun memiliki sifat pemarah, ketika dia mengetahui permasalahan yang sesungguhnya dia bisa menjadi seorang yang pemaaf, bahkan sebagai penengah dan penyelesai permasalahan. (aj/ziz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar