Panjak
ditempatkan di belakang sundung dalam pertunjukan Topeng Blantek, selain
itu Panjak menggunakan alat tradisional budaya Betawi. Namun
seorang Panjak pada Topeng Blantek tidak hanya berfungsi untuk
mengiringi musik pertunjukan, tetapi seorang Panjak harus dapat berinteraksi
dengan para pemeran cerita Topeng Blantek, dengan cara melemparkan banyolan
atau sindiran kepada para tokoh pemeran cerita tersebut. Maka tidak semua
pemain musik tradisional Betawi menjadi seorang Panjak Topeng
Blantek. Karena seorang Panjak harus memiliki pengalaman dan kemampuan
untuk bermain musik sekaligus berinteraksi dengan para pemeran tokoh yang
bermain dalam Topeng Blantek. Misalnya pada saat pemeran Topeng Blantek
berdialog dengan lawan mainnya, seorang Panjak harus mampu memprovokasi
konflik dengan cara melemparkan sindiran dan banyolan pada para pemain. Sedangkan Nayaga
menurut bahasa adalah jual beli dagangan. Begitu pula pada Topeng Blantek, Nayaga
merupakan para pedagang yang sedang berniaga. Untuk menarik para pembeli,
para pedagang mengadakan pertunjukan teater rakyat. “Karena sejarah pertunjukan Topeng Blantek berasal dan para pedagang
yang sedang mejajakan dagangannya sambil mementaskan pertunjukan teater rakyat
di kala waktu istirahatnya. Maka pemeran tokoh selain Jantuk disebut Nayaga “, ungkap Nasir Mupid
(2-2-2012). (aj/ziz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar