Rabu, 07 Mei 2014

Panjak dan Nayaga Pada Topeng Blantek

Panjak ditempatkan di belakang sundung dalam pertunjukan Topeng Blantek, selain itu Panjak menggunakan alat tradisional budaya Betawi. Namun seorang Panjak pada Topeng Blantek tidak hanya berfungsi untuk mengiringi musik pertunjukan, tetapi seorang Panjak harus dapat berinteraksi dengan para pemeran cerita Topeng Blantek, dengan cara melemparkan banyolan atau sindiran kepada para tokoh pemeran cerita tersebut. Maka tidak semua pemain musik tradisional Betawi menjadi seorang Panjak Topeng Blantek. Karena seorang Panjak harus memiliki pengalaman dan kemampuan untuk bermain musik sekaligus berinteraksi dengan para pemeran tokoh yang bermain dalam Topeng Blantek. Misalnya pada saat pemeran Topeng Blantek berdialog dengan lawan mainnya, seorang Panjak harus mampu memprovokasi konflik dengan cara melemparkan sindiran dan banyolan pada para pemain. Sedangkan Nayaga menurut bahasa adalah jual beli dagangan. Begitu pula pada Topeng Blantek, Nayaga merupakan para pedagang yang sedang berniaga. Untuk menarik para pembeli, para pedagang mengadakan pertunjukan teater rakyat. “Karena sejarah pertunjukan Topeng Blantek berasal dan para pedagang yang sedang mejajakan dagangannya sambil mementaskan pertunjukan teater rakyat di kala waktu istirahatnya. Maka pemeran tokoh selain Jantuk disebut Nayaga “, ungkap Nasir Mupid (2-2-2012). (aj/ziz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar