Minggu, 25 Mei 2014

Strategi Eksistensi Topeng Blantek


Seni budaya Topeng Blantek merupakan sebuah pentas seni budaya yang diciptakan oleh masyarakat. Sebuah pertunjukan seni budaya yang tumbuh di kalangan masyarakat Betawi. Perkembangan seni budaya Topeng Blantek semakin meredup. Seni budaya Topeng Blantek memiliki unsur nilai yang majemuk saat ini kurang diperhatikan oleh masyarakat Betawi. Berbagai aspek menjadi faktor penyebab terjadinya kepasifan dari eksistensi seni budaya Topeng Blantek. Seni budaya Topeng Blantek yang secara terbuka merupakan seni budaya yang berlatar belakang Betawi, tapi telah mengalami pergeseran. Salah satu pergeseran tersebut, awalnya hanya dilakukan pada malam hari. Akan tetapi, kini dilakukan pada siang hari dengan acara-acara tertentu. Hal tersebut dilakukan dalam untuk mengeksistensikan seni budaya. Melihat strategi untuk eksistensi seni budaya Topeng Blantek, yaitu dengan diselenggarakannya pertunjukan seni budaya Topeng Blantek. Pertunjukan seni budaya Topeng Blantek bertujuan agar masyarakat dapat menikmati seni budaya yang dibawakan oleh sanggar. Pertunjukan seni budaya Topeng Blantek diselengggarakan oleh pihak pemerintah dan masyarakat. Peran dari pemerintah adalah bahwa pertunjukan seni budaya Topeng Blantek selalu diadakan di tempat khusus yang telah disediakan oleh Pemerintah, salah satunya diwilayah Jakarta Selatan. Tempat tersebut, yaitu Setu Babakan yang merupakan Pusat Budaya Betawi. Setu Babakan merupakan sarana bagi para seniman Betawi untuk mempertunjukkan penampilan seni budaya Betawi.(sal/ziz)

Topeng Blantek Produk Masyarakat Betawi


Seni budaya yang meliputi penulisan naskah, latihan, adegan, pementasan dan peristiwa. Seni budaya Topeng Blantek juga meliputi latihan adegan dan peristiwa dalam pertunjukan. Naskah teks untuk dialog pada seni budaya Topeng Blantek tidak ada. Akan tetapi, hanya penulisan tema dan isi cerita yang diberikan sutradara. Jadi, dialog terbentuk dari pemikiran dan keahlian pemain (panjak). Penampilan peran yang dilakukan oleh para pemain (panjak) sebagai ekpresi yang terbentuk dari kebiasaan, tindakan dan sistem nilai. Para pemain (panjak) Topeng Blantek dalam memainkan cerita Betawi bersumber pada kebiasaan, tindakan sosial dan sistem nilai dari masyarakat Betawi. Oleh sebab itu, seni budaya Topeng Blantek merupakan produk dan kebiasaan dari aktivitas serta pemikiran masyarakat komunitas Betawi. Seni budaya Topeng Blantek didistribusikan pada masyarakat melalui pertunjukan. Sanggar sebagai agen seni budaya dalam pelaku Topeng Blantek. Seni budaya Topeng Blantek dapat dikonsumsi oleh masyarakat secara luas melalui sebuah pertunjukan. (sal/ziz)

Analisis Topeng Blantek


Keberadaan seni budaya Topeng Blantek juga menggambarkan ciri khasnya suatu suku. Seni budaya yang identik dengan hiburan, namun pada dasarnya juga terdapat dimensi lain, yaitu sebagai sarana untuk menyampaikan nilai sosial dan agama dari masyarakat Betawi. Dalam pementasan atau pertunjukan Topeng Blantek secara tidak langsung mengajarkan pada para penonton tentang sesuatu. Para seniman Topeng Blantek menggambarkan bahwa seni budaya adalah bagian dari pendidikan. Seni budaya Topeng Blantek merupakan sebuah proses pembelajaran. Proses seni budaya Topeng Blantek adalah salah satu produk masyarakat Betawi. Seni budaya Topeng Blantek merupakan refresentasi dari kehidupan masyarakat Betawi. Proses pembentukan seni budaya Topeng Blantek berasal dari gagasan masyarakat Betawi. Gagasan yang tercipta dari para seniman Betawi pada saat zaman penjajahan Belanda. Ide atau gagasan dari para seniman seni budaya Topeng Blantek menjadi bagian dari proses pembelajaran dengan adanya penyampaian nilai-nilai melalui pementasan atau pertunjukan. Pementasan atau pertunjukan seni budaya Topeng Blantek merupakan proses distribusi pada para penonton. Proses pementasan atau pertunjukan menjadi bagian dari masyarakat untuk mengkonsumsi seni budaya. Seni budaya Topeng Blantek sebagai produksi dari perilaku sosial masyarakat Betawi menunjukan bahwa seni budaya adalah bagian dari simbol kebetawian. Seni budaya Topeng Blantek merupakan refresentasi dari aktifitas masyarakat Betawi. Jadi seni budaya Topeng Blantek menggambarkan kehidupan masyarakat Betawi. (sal/ziz)

Keberlangsungan Topeng Blantek


Keberlangsungan seni budaya Topeng Blantek merupakan adanya peran seniman, tokoh dan masyarakat Betawi yang cinta dan peduli terhadap seni budayanya. Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mempertahankan seni budaya Topeng Blantek. Dan pihak pemerintah, yaitu memfasilitasi dengan menyediakan tempat pementasan atau pertunjukan seni budaya tersebut.“Kami dari pihak Pemerintah Kota Administrasi  Jakarta Selatan melalui Suku Dinas Kebudayaan terus membantu dengan memfasilitasi untuk pagelaran pementasan atau pertunjukan seni budaya yang ada di Jakarta Selatan, salah satunya seni budaya Topeng Blantek. Dengan menyediakan tempat dan memberikan pengarahan pada para seniman.” (Wawancara, Imron, Suku Dinas Kebudayaan, Kota Adm Jakarta Selatan, 5 Oktober 2011). Seni budaya Topeng Blantek yang bersifat tradisional dan terbentuk juga pada saat dahulu. Para seniman sanggar seni budaya Topeng Blantek sendiri jumlahnya cukup sedikit dan akan punah jika tidak pernah ada pementasan atau pertunjukan. Pementasan atau Pertunjukan merupakan sebuah cara untuk menunjukkan bahwa seni budaya ini masih ada. Jadi, dilihat secara luas pengaruh globalisasi dan modernisasi sekarang ternyata memberikan dampak bagi seni budaya Topeng Blantek. (sal/ziz)

Nilai Tontonan Topeng Blantek


“Seni budaya tradisional dapat bertahan dilihat dari konsepnya adalah makna, yaitu nilai-nilai yang dapat diambil ketika kita menonton. Walaupun dibungkus dalam cerita apapun, nilai memiliki andil yang besar terhadap seni budaya termasuk Topeng Blantek.” (Wawancara, Abdurrachiem, Litbang, Dinas Kebudayaan Prov. DKI Jakarta, 24 Januari 2012). Namun, bagian yang paling utama adalah nilai-nilai pada seni budaya Topeng Blantek. Nilai-nilai yang bersifat pendidikan menjadi bagian dan daya tawar pada sebuah seni budaya Topeng Blantek. Daya tawar akan mengarah pada keeksistensian seni budaya Topeng Blantek. Bertahannya seni budaya di kota besar menunjukkan bahwa seni budaya memiliki daya tawar. Daya tawar yang membuat seni budaya dapat bertahan, juga harus dapat didukung oleh faktor lain. Bagi para seniman bertahannya seni budaya di kota Jakarta membuktikan bahwa masih ada masyarakat yang peduli dan perhatian terhadap seni budaya tersebut. Jadi daya tawar pada sebuah seni budaya dilihat pada nilai-nilai yang terkandung dalam seni budaya tersebut. Walaupun pada dasarnya seni budaya Topeng Blantek dapat berkembang. (sal/ziz)